Padapersilangan antara dua individu dengan satu sifat beda (monohibrid).diketahui bahwa dominasi dapat terjadi secara penuh atau tidak penuh.Masing-masing dominasi ini menghasilkan bentuk keturunan pertama (F1) yang beda (monohibrid).diketahui bahwa dominasi dapat terjadi secara penuh atau tidak penuh.Masing-masing dominasi ini Namunpersilangan monohibrid akan menghasilkan keturunan pertama atau individu F1 yang seragam, apabila salah satu induk mempunyai sifat lebih banyak didominasi penuh dan induk yang lainnya resesif. Apabla dilanjutkan dengan penyilangan individu sesama F1 akan mengahsilkan keturunan F2 dengan 3 macam genotipe dan 2 macam fenotipe. Sifatsifat pada makhluk hidup keturunan terbagi 3 macam: Dominan = sifat yang terlihat / muncul pada makhluk hidup. Resesif = sifat yang tersembunyi / tidak muncul karena dikalahkan oleh sifat dominan. Intermediet = sifat kedua turunan yang berbeda tetapi tidak ada yang dominan dan resesif sehingga bercampur. (dominan parsial) Contohnya 1. A. SifatIntermediet Sobat Pintar, mendel tidak hanya berhenti melakukan satu percobaan, tetapi selalu mengadakan percobaan lainnya. Ketika mencoba menyilangkan bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) merah dan putih menghasilkan keturunan F1 merah muda. Setelah dilakukan persilangan sesama F1 ternyata menghasilkan keturunan F2 yaitu merah, merah muda, dan putih dengan perbandingan 1 : 2 : 1. Vay Tiền Nhanh Ggads. Pada percobaannya Mendel melakukan persilangan kacang ercis galur murni yang memiliki biji bulat warna kuning dengan galur murni yang memiliki biji keriput warna hijau. Sebelumnya Mendel mampu merumuskan perbandingan keturunan hasil persilangan monohibrid satu sifat beda dan dihibrid dua sifat beda yaitu sebagai berikut. Bunga Pukul Empat Berwarna Merah Mm Disilangkan Dengan Bunga Pukul Empat Berwarna Putih Mm Brainly Co Id Di baris paling bawah ada genotip jumlahnya genotipe dengan dua sifat beda pada f2 berjumlah. Genotipe adalah kode genetik sel-sel suatu organisme yang menentukan karakteristik individu. Persilangan dengan dua sifat beda yang lain juga memiliki perbandingan fenotip F2 sama yaitu 9. Jangan bingung antara jumlah dan macam. Persilangan dengan dua sifat beda. Jumlah gamet dapat ditentukan dengan 2 n dimana njumlah genotipe heterozigot. Pada percobaannya Mendel melakukan persilangan kacang ercis galur murni yang memiliki biji bulat warna kuning dengan galur murni yang memiliki biji keriput warna hijau. Kisut coklat dan kisut putih pada F2 adalah. Sebaliknya apabila salah satu induknya mempunyai sifat dominan tak penuh intermediate maka persilangan individu sesama F1 akan menghasilkan tiga macam genotipe dan tiga macam fenotipe. Filial 2 F2 dihibrid memiliki perbandingan 9. Sebaliknya apabila salah satu induknya mempunyai sifat dominan tak penuh intermediate maka persilangan individu sesama F1 akan menghasilkan tiga macam genotipe dan tiga macam fenotipe. F1 TtKkBb 12 Fenotipe. Maka perbandingan fenotipe bulat coklat. Nah jika semua alel disilangkan hasilnya tampak seperti di atas. Tinggikunin gbulat P2 TtKkBb TtKkBb Gamet TKBTKbTk BTkbtKBt Kb tkBtkb Hubungan sifat beda dan jumlah kemungkinan fenotipe dan genotipe pada F2 Jumlah Sifat Beda Jumlah Macam Gamet Jumlah Macam Genotipe F2 Jumlah Macam Fenotipe F2 Perbandingan Fenotipe F2 Jumlah Individu F2 1 21 2 3 2 3. Persilangan dengan dua sifat beda yang lain juga memiliki perbandingan fenotip F2 sama yaitu 9. Persilangan pada kasus dominansi penuh akan terjadi apabila sifat gen yang satu lebih kuat dibandingkan dengan sifat gen yang lainnya. Macam genotipe dengan 2 sifat beda pada F2 berjumlah c. Rumus Hubungan antara Jumlah Sifat Beda dengan Jumlah Genotip - Fenotip pada F2 keturunan kedua Untuk memudahkan kita dalam mencari jumlah macam genotip dan fenotip pada keturunan kedua F2 maka dapat dicari menggunakan rumus berikut ini berdasatkan pada jumlah sifat beda yang akan disilangkan. Jika F1 disilangkan sesamanya maka perbandingan genotipe F2 nya adalah. Filial 2 F2 monohibrid memiliki perbandingan fenotipe 3. Persilangan Lebih dari Dua Sifat Beda Kemungkinan genotipe dan fenotipe pada F2 dalam persilangan monohibrid gamet yang terbentuk pada F1 ada 2 macam dan fenotipenya ada 2 macam dengan perbandingan 3. Sekarang lihat persilangan alel Cc dengan Cc keturunannya adalah CC 2Cc dan cc. Persilangan Dengan Lebih Dari Dua Sifat Beda Jika kita perhatikan kemungkinan genotipe dan fenotipe pada F2 dalam persilangan monohibrid gamet yang terbentuk pada F1 ada 2 macam dan fenotipenya ada 2 macam dengan perbandingan 3. Pewarisan sifat atau yang lebih dikenal dengan hereditas merupakan suatu pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya. Sifat yang kuat disebut sifat dominan. Berdasarkan penjelasan pada persilangan monohibrid dan dihibrid tampak adanya hubungan antara jumlah sifat beda macam gamet genotip dan fenotip beserta perbandingannya. Fenotip adalah sifat yang dapat kita amati baik sebagai karakteristik fisik atau sebagai perilaku. 1 4 2 22 4 9 4 9. Genotipe tersebut menentukan dengan secara genetis sifat-sifat yang diwariskan dari organisme namun tetapi kalau fenotipe merujuk pada tampilan sebenarnya dari sifat-sifat ini. Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat disebut dengan genetika. Persilangan antara dua individu dengan satu sifat beda disebut. Genotipe rr menghasilkan F1. Berdasarkan penjelasan pada persilangan monohibrid dan dihibrid tampak adanya hubungan antara jumlah sifat beda macam gamet genotip dan fenotip serta perbandingannya. Genotipe tersebut ditentukan oleh gen yang diwariskan sedangkan pada fenotipe itu ditentukan oleh pengaruh faktor lingkungan. Dihibrid adalah persilangan dua individu dengan dua sifat beda atau lebih yang menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip dan genotip tertentu. Perbedaan Genotipe dan fenotipe. Perhatikan bahwa ada 3 macam genotif dengan jumlah genotif 4. Dalam hal ini gen yang memiliki sifat yang kuat disebut gen dominan dan gen yang memiliki sifat yang lemah disebut gen resesif. Sifat yang lemah disebut sifat resesif. Pada soal ada 3 gen heterozigot atau n3. Ini persilangan dua sifat beda albino-normal dan rambut keriting-lurus. Genotipe dan fenotipe adalah dua konsep dalam Genetika yang saling berhubungan. Istilah dalam Pewarisan Sifat dan Persilangan 1. Pada contoh pewarisan sifat yang akan diberikan di bawah sobat idschool dapat melihat persilangan dihibrid antara kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning dominan dengan kacang ercis berbiji kisut berwarna hijau resesif. Apabila dilanjutkan dengan menyilangkan individu sesama F1 akan menghasilkan keturunan individu F2 dengan tiga macam genotipe dan dua macam fenotipe. Kromosom adalah struktur benang yang ada di dalam inti sel yang tugasnya bertanggung. Diskusikan dengan teman-teman Anda kemudian presentasikan di depan kelas. Dihibrid adalah persilangan dua individu dengan dua sifat beda atau lebih yang menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip dan genotip tertentu. Genotipe menentukan fenotipe dan fenotipe adalah ekspresi dari genotipe. 9 Saya kasih contoh juga sekalian kenapa bisa 9. Akibatnya sifat gen yang lebih kuat itu dapat menutupi sifat gen yang lemah. Dari suatu individu tanaman dengan genotipe AaBbCc semua gen bebas akan dihasilkan macam gamet sebanyak. Pada perbandingan dihibrida gamet yang terbentuk pada F1 sebanyak 4 macam dan fenotipe sebanyak 4 macam dengan perbandingan 9. Apabila dilanjutkan dengan menyilangkan individu sesama F1 akan menghasilkan keturunan individu F2 dengan tiga macam genotipe dan dua macam fenotipe. Pewarisan sifat itu dapat ditentukan oleh kromosom dan gen. Perhatikan bahwa macam genotifnya ada dua yaitu Aa dan aa. Persentase Keturunan F2 Yang Memiliki Genotipe Sama Dengan Induknya Adalah Brainly Co Id Persilangan Tanaman Mangga Berbuah Manis Kecil Mmkk Dengan Tanaman Mangga Berbuah Asam Besar Brainly Co Id Tentukan Perbandingan Fenotip F2 Dari Hasil Persilangan Kacang Kapri Berbiji Bulat Berwarna Merah Brainly Co Id Tolong Dibantu Jawab Brainly Co Id Macam Genotipe Dengan Dua Sifat Beda Pada F2 Berjumlah A 3b 4c 9d 16 Brainly Co Id Macam Genotipe Dengan Dua Sifat Beda Pada F2 Berjumlah A 3 B 4 C 9 D 16 Brainly Co Id Macam Genotipe Dengan Dua Sifat Beda Pada F2 Berjumlah Terkait Perbedaan Seorang Peternak Ingin Mendapatkan Kambing Bibit Unggul Dengan Persilangan Dua Jenis Kambing Yang Brainly Co Id Andi Menyilangkan Tanaman Jagung Berbiji Bulat Batang Tinggi Dominan Bbtt Dengan Jagung Berbiji Brainly Co Id PertanyaanPersilangan dua sifat beda yang pada keturunannya F2 menghasilkan perbandingan fenotip 9 3 4 adalah …Persilangan dua sifat beda yang pada keturunannya F2 menghasilkan perbandingan fenotip 9 3 4 adalah …KriptomeriPolimeriEpitasis – hipotasisPautanPindah silangNSMahasiswa/Alumni Universitas Negeri YogyakartaJawabanjawaban adalah adalah adalah sifat gen dominan yang tersembunyi jika berdiri sendiri, tetapi akan tampak pengaruhnya jika bertemu dengan gen dominan lainnya yang bukan sealel. Kriptomeri terjadi pada percobaan Correns terhadap sifat bunga Linaria maroccana . Jika bunga berwarna merah disilangkan dengan putih akan menghasilkan fenotipe F1 berwarna ungu 100%. Jika antara F1 berwarna ungu disilangkan dengan sesamanya, akan diperoleh rasio pada F2 ungu merah putih sebesar 9 3 4. Dengan demikian jawaban adalah adalah sifat gen dominan yang tersembunyi jika berdiri sendiri, tetapi akan tampak pengaruhnya jika bertemu dengan gen dominan lainnya yang bukan sealel. Kriptomeri terjadi pada percobaan Correns terhadap sifat bunga Linaria maroccana. Jika bunga berwarna merah disilangkan dengan putih akan menghasilkan fenotipe F1 berwarna ungu 100%. Jika antara F1 berwarna ungu disilangkan dengan sesamanya, akan diperoleh rasio pada F2 ungu merah putih sebesar 9 3 4. Dengan demikian jawaban adalah pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!4rb+nneomuhappyIni yang aku cari! Makasih ❤️ Penurunan atau pewarisan sifat dari induk atau tetua kepada generasi keturunan berikutnya disebut inheritansi inheritance. Peristiwa pewarisan sifat tersebut mengikuti pola-pola tertentu yaitu pola-pola hereditas Latin heres atau ahli waris. Hukum Mendel merupakan Hukum Hereditas yang menjelaskan prinsip-prinsip penurunan sifat pada organisme. Mendel diakui sebagai Bapak Genetika karena dianggap sebagai penemu prinsip dasar penurunan sifat hereditas yang sering dikenal dengan hukum Mendel. A. Hukum I Mendel Hukum Mendel I disebut juga hukum segregasi yang menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet, terjadi pemisahan alel secara acak The Law of Segregation of Allelic Genes. Dalam percobaannya, Mendel menanam tanaman kacang ercis Pisum sativum dan memeriksa keturunan-keturunannya. Hasil penyilangan menunjukkan bahwa sifat dari dua induk tidak muncul sekaligus hanya satu sifat. Kacang kapri berbunga merah yang disilangkan dengan kacang kapri berbunga putih menghasilkan kacang kapri berbunga merah. Berarti warna merah dominan terhadap warna putih, atau warna putih resesif terhadap warna merah. Alel dominan yaitu gen penentu sifat yang menutupi sifat pasangannya alel resesif , dan ditulis dengan huruf besar dalam contoh di atas, warna merah bersifat dominan dan ditulis sebagai M. Alel resesif yaitu alel penentu sifat yang ditutupi oleh sifat pasangannya alel dominan, dan ditulis dengan huruf kecil dalam contoh di atas, warna putih bersifat resesif dan ditulis sebagai m. Selanjutnya, Mendel menyilangkan sesama F1 yang berbunga merah. Keturunan generasi kedua F2nya terdiri dari tanaman berbunga merah dan tanaman berbunga putih dengan rasio perbandingan 3 1. Berdasarkan penelitiannya, Mendel menyusun beberapa hipotesa sebagai berikut Sepasang gen dari induk jantan dan induk betina berperan dalam mengendalikan setiap sifat pada keturunannya. Setiap alel anggota dari sepasang gen menunjukkan bentuk alternatif sesamanya. Misalnya warna merah dengan putih, atau biji bulat dengan biji keriput. Pasangan alel berbeda yang terdapat bersama–sama dalam satu individu tanaman, terdiri dari alel yang merupakan faktor dominan dan faktor resesif. Faktor dominan akan menutupi faktor resesif. Pada saat pembentukan gamet meiosis, masing-masing alel memisah secara bebas. Selanjutnya, penggabungan gamet terjadi secara acak. Individu murni mempunyai pasangan sifat alel yang sama yaitu dominan saja, atau resesif saja. Setelah diuji berkali-kali ternyata hasil penelitian Mendel tetap, sehingga hipotesis Mendel ditetapkan sebagai Hukum Mendel yang pokok, yaitu Hukum Mendel I Hukum Segregasi. 1. Persilangan Monohibrida Persilangan monohibrida adalah perkawinan 2 individu dengan satu sifat beda yang mencolok. Persilangan monohibrida dapat terjadi pada tumbuhan, hewan maupun manusia. Sebagai langkah awal dalam mempelajari persilangan monohibrida, berikut ini akan dijelaskan tentang istilah-istilah yang sering digunakan dalam persilangan. 1. Parental PInduk jantan dan betina yang mengadakan perkawinan/persilangan. Parental disebut juga orang tua/tetua 2. Filial FIndividu hasil persilangan, disebut juga keturunan/zuriat. Keturuanan pertama diberi simbol F1, keturunan kedua diberi simbol F2, dst. 3. HibridHasil persilangan dari dua individu dengan sifat beda 4. DominanSifat yang menang, sifat ini menggunakan simbol huruf besar misalnya HH halus, KK kuning. 5. HibridHasil persilangan dari dua individu dengan sifat beda 6. DominanSifat yang menang, sifat ini menggunakan simbol huruf besar misalnya HH halus, KK kuning. 7. ResesifSifat yang kalah, diberi simbol huruf kecil misalnya hh kasar, kk hijau. 8. IntermedietSifat di antara dominan dan resesif misalnya merah adalah dominan simbol M, sedangkan putih resesif simbol m maka merah muda adalah intermediet simbol Mm. 9. GenotipeMerupakan sifat yang ditentukan oleh gen. Misalnya MM, Mm. 10. FenotipeSifat yang muncul dari luar karena adanya akibat dari hubungan antara faktor genotipe dan lingkungannya. 11. HomozigotMerupakan bentuk dari gen yang sama pada pasangan kromosom homolog, misalnya gen K mempunyai alel k sehingga gen dan alel ditulis KK dan kk. 12. HeterozigotKebalikan dari homozigot yaitu individu yang mempunyai pasangan gen dan alel yang tidak sama. Misalnya, kulit halus dominan simbol H dan kulit kasar simbol h resesif. Maka Hh adalah heterozigot. 13. AlelBentuk alternatif suatu gen yang menempati lokus yang sama dengan pasangan kromosom homolog misalnya gen B memiliki alel b sehingga gen dan alel dapat ditulis BB atau Bb. Persilangan monohibrida pada tumbuhan dapat dilakukan misalnya pada buncis berbiji bulat dengan buncis berbiji keriput, buncis dengan biji warna kuning disilangkan dengan biji warna hijau, buncis berbunga merah dengan buncis berbunga putih, dan seterusnya. Hasil Persilangan dengan Satu Sifat Beda Persilangan Monohibrida Sifat Beda Induk = Parental PSifat dan Banyak Individu yang DihasilkanPerbandingan Jumlah F2 Keturunan I F1Keturunan II F2 Biji bulat X keriput Semua bulat keriput2,961 Biji kuning X hijau Semua kuning hijau3,011 Bunga merah X putih Semua merah705 merah 224 putih3,151 Polong gembung X kurus. Semua gembung882 gembung 299 kurus2,951 Polong hijau X kurus. Semua hijau428 hijau 152 kuning1,821 Bunga aksial X terminal Semua aksial651 aksial 207 terminal3,141 Batang panjang X pendek Semua panjang787 panjang 177 pendek2,841 Persilangan monohibrida pada hewan dapat dipelajari pada persilangan antara marmot dengan rambut normal hitam dan marmot dengan rambut albino. Berikut ini adalah persilangan antara kedua marmot tersebut. P ♀AA hitamX♂aa albino Gamet Aa F1 Aa hitam F2 Gamet Aa A AA hitamAa hitam a Aa hitamaa albino Catatan Alel A = menyebabkan terbentuknya melanin pigmen pemberi warna Alel a = menghambat terbentuknya melanin Dari hasil persilangan monohibrida sebelumnya, perbandingan fenotip antara marmot rambut hitam dengan albino adalah 1 AA 2 Aa 1 aa atau 3 hitam 1 albino. 2. Sifat Intermediet Ketika mencoba menyilangkan bunga pukul empat Mirabilis jalapa merah dan putih menghasilkan keturunan F1 merah muda. Setelah dilakukan persilangan sesama F1 ternyata menghasilkan keturunan F2 yaitu merah, merah muda, dan putih dengan perbandingan 1 2 1. Dari hasil percobaan tampak dihasilkan keturunan dengan perpaduan sifat dari kedua induknya yaitu merah muda, warna ini disebut dengan sifat intermediet. Warna tersebut terjadi karena dominasi yang tidak sempurna dari warna merah tetapi masih menampakkan tanda warna merah dominan terhadap warna putih. Parental Fenotipe♀merahXputih♂ GenotipeMMmm Gametmm F1 Fenotipemerah muda GenotipeMm F1 x F2 FenotipeMmxMm GametM, mM, m F2 Gamet Mm M MM merahMm merah muda m Mm merah mudamm putih Dari diagram dan tabel dapat dilihat perbandingan fenotipe dan F2 adalah 1 2 1 = merah merah muda putih, sedangkan perbandingan genotipenya F2 dapat dilihat 1 2 1 = MM Mm mm B. Hukum Mendel II Pada saat periode yang sama Mendel menyelidiki pewarisan, ia juga menyilangkan tanaman ercis yang berbeda dalam dua sifat, persilangan ini dinamakan persilangan dihibrid. Mendel menyilangkan varietas ercis berbiji bulat berwarna kuning dengan varietes ercis berbiji keriput berwarna hijau. Keturunan pertama F1 menghasilkan keturunan berbiji bulat warna kuning. Kemudian Mendel menyilangkan antara F1 yang menghasilkan keturunan F2 sebagai berikut 315 varietas ercis berbiji bulat kuning 101 varietas ercis berbiji keriput kuning 108 varietas ercis berbiji bulat hijau 32 varietas ercis berbiji keriput hijau Jika kita amati perbandingan antara tanaman tersebut yaitu perbandingan antara tanaman bulat kuning keriput kuning bulat hijau keriput hijau = 9 3 3 1. Parental 1 FenotipeKacang ercis berbiji bulat warna kuningXKacang ercis berbiji keriput warna hijau GenotipeBBKKbbkk GametBkbk F1 FenotipeBulat kuning GenotipeBbKk Parental 2 GenotipeBbKkxBbKk GametBK Bk bK bkBK Bk bK bk F2 Gamet BKBkbKbk BK BBKK 1 bulat kuningBBKk 2 bulat kuningBbKK 3 bulat kuningBbKk 4 bulat kuning Bk BBKk 5 bulat kuningBBkk 6 bulat hijauBbKk 7 bulat kuningBbkk 8 bulat hijau bK BbKK 9 bulat kuningBbKk 10 bulat kuningbbKK 11 keruput kuningbbKk 12 keriput kuning bk BbKk 13 bulat kuningBbkk 14 bulat hijaubbKk 15 keriput kuningbbkk 16 keriput hijau Pada bagan di atas dapat ditemukan hal-hal sebagai berikut. Pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 13 dihasilkan tanaman varietas ercis berbiji bulat kuning yang jumlahnya ada 9. Pada nomor 6, 8, 14 dihasilkan tanaman varietas ercis berbiji bulat hijau yang berjumlah 3. Pada nomor 11, 12, 15 dihasilkan tanaman varietas ercis keriput kuning yang berjumlah 3. Pada nomor 16 dihasilkan tanaman varietas ercis berbiji keriput hijau yang berjumlah 1. Sehingga perbandingannya menghasilkan bulat kuning bulat hijau keriput kuning keriput hijau = 9 3 3 1. Kotak nomor 6, yaitu varietas ercis berbiji bulat hijau dengan nomor 11 yaitu varietas ercis berbiji keriput kuning. Kedua individu tersebut mempunyai genotipe yang tidak dimiliki oleh kedua induknya, sehingga individu tersebut disebut sebagai individu baru bastar konstan. Individu tersebut memiliki genotipe yang homozigot dan sifat itu muncul akibat perpaduan sifat kedua induknya. Gen yang telah terpisah tersebut akan bergabung dengan gen dari induk lain pada saat perkawinan. Penggabungan tersebut terjadi secara acak dan bebas. Pada perkawinan ini tampak jelas bahwa gen-gen dapat berpasangan membentuk kombinasi yang beragam. Maka hal tersebut dikenal dengan Hukum II Mendel atau Hukum Pengelompokan Gen Secara Bebas The Law Independent Assortment of Genes. Hal tersebut dituangkan dalam Hukum II Mendel yang berbunyi “Bila individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka akan diturunkan sifat yang sepasang tak tergantung dari pasangan sifat yang lain. Persilangan Lebih dari Dua Sifat Beda Kemungkinan genotipe dan fenotipe pada F2 dalam persilangan monohibrid gamet yang terbentuk pada F1 ada 2 macam dan fenotipenya ada 2 macam dengan perbandingan 3 1. Pada perbandingan dihibrida gamet yang terbentuk pada F1 sebanyak 4 macam dan fenotipe sebanyak 4 macam dengan perbandingan 9 3 3 1. Jika kita melakukan persilangan dengan tiga sifat beda trihibrid akan menghasilkan gamet sebanyak 8 macam. Dengan demikian F2 akan menghasilkan sebanyak 64 keturunan atau 82. Perhatikan contoh berikut ini. P1TTBBMMttbbmm Bulu Tebal, Paruh Besar, Ekor PanjangBulu Tipis, Paruh Kecil, Ekor Pendek GTBPtb F1TtBb Bulu Tebal, Paruh Besar,Ekor Panjang P2TtBbPpTtBbPp GTBP TBp TbP Tbp tBP tBp tbP tbpTBP TBp TbP Tbp tBP tBp tbP tbp F2 TBPTBpTbPTbptBPtBptbPtbp TBPTTBBPPTTBBPpTTBbPPTTBbPpTtBBPPTtBBPpTtBbPPTtBbPp TBpTTBBPpTTBBppTTBbPpTTBbppTTBBPpTtBBppTtBbPpTtBbpp TbPTTBbPPTTBbPpTTbbPPTTbbPpTTBbPPTtBbPpTtbbPPTtbbPp TbpTTBbPpTTBbppTTbbPpTTbbppTtBbPpTtBbppTtbbPpTtbbpp tBPTtBBPPTtBBPpTtBbPPTtBbPpttBBPPttBBPpttBbPPttBbPp tBpTtBBPpTtBBppTtBbPpTtBbppttBBPpttBBppttBbPpttBbpp tbPTtBbPPTtBbPpTtbbPPTtbbPpttBbPPttBbPpttbbPPttbbPp tbpTtBbPpTtBbppTtbbPpTtbbppttBbPpttBbppttbbPpttbbpp Hubungan antara Jumlah Sifat Beda dengan Banyaknya Macam Gamet F1 dan Perbandingan F2 Jumlah Sifat Beda Jumlah Macam GametJumlah Macam Genotipe F2Kemungkinan Fenotipe F2Perbandingan Fenotipe F2 1 21 = 2323 1 2 22 = 4949 3 3 1 3 23 = 827827 9 9 9 3 3 3 1 n 2n3n2n3n dst Persilangan Monohibrid dan Dihibrid pada Hukum Mendel Ilmu hayat Kelas 12 Persilangan Monohibrid Kasus dominansi penuh Kasus dominansi tidak penuh Intermediet Persilangan Dihibrid Macam Genotipe Dengan Dua Sifat Beda Pada F2 Berjumlah Persilangan Monohibrid dan Dihibrid pada Hukum Mendel Ilmu hayat Kelas 12 Pada artikel Ilmu hayat inferior XII kali ini, dia akan mempelajari mengenai persilangan monohibrid dan persilangan dihibrid pada Syariat Mendel. — Halo tampin-teman nan di sana! Kamu, iya sira! Bisa jadi di antara kamu yang senggang siapa akademikus yang dijuluki bagaikan Bapak Genetika Maju? Jawabannya pasti sudah ketebak ya saat anda membaca judul artikel ini. Yup ! Beliau adalah Mendel. Nama lengkapnya adalah Gregor Johann Mendel. Mendel menemukan bahwa pewarisan sifat bermula indung kepada keturunannya menirukan suatu ideal tertentu. Reka cipta itulah nan setakat saat ini kita sebut dengan segel Syariat Mendel. Nah, Syariat Mendel ini dibagi menjadi dua nih , yang pertama adalah Syariat I Mendel dan nan kedua adalah Hukum II Mendel. Baca juga Pola-Pola Hereditas Wajib dia ketahui, Hukum I Mendel disebut juga dengan hukum segregasi independen . Kenapa? Karena pada syariat ini, gen di n domestik alel mengalami separasi segregasi secara bebas ketika pembentukan sel kelamin. Alel itu sendiri adalah padanan gen yang terletak di lokus yang sama pada kromosom homolog. Di sisi tidak, Hukum II Mendel disebut juga dengan hukum asortasi bebas karena gen di dalam gamet mengalami penggabungan asortasi secara bebas momen pembentukan individu yunior. So , jangan sebatas tertukar ya, Squad. Padalah, Hukum I Mendel dan Hukum Two Mendel ini diterapkan pada proses persilangan yang akan kita telaah pada artikel kali ini. Yuk , serentak saja kita simak! Sebelum kita masuk ke inti dari pembahasan kita, ada istilah-istilah kerumahtanggaan persilangan yang terlazim kamu ketahui dulu nih . Supaya kamu nggak galau, mari kita kenali istilah-istilah tersebut. Apa saja ya? Ini beliau! Oke, sehabis sira tahu segala apa saja simbol dan istilah-istilah north domestik persilangan itu, sekarang nan harus beliau ketahui adalah bagaimana cara dalam menentukan gamet. Gamet yang akan kita ketahui adalah berapa jumlahnya serta apa jenisnya. Baca juga Mengenal Gen, DNA, dan Kromosom Nah, waktu ini ia mutakadim tahu macam-macam fon, istilah, serta cara dalam menentukan gamet, nih . Berarti anda sudah siap bakal masuk ke pembahasan yang kita nanti-esok dari tadi. Daripada plus banyak nulis, mending langsung kita simak sahaja, marilah ! Persilangan Monohibrid Persilangan monohibrid yaitu persilangan dengan satu sifat beda . Maksudnya merupakan pada persilangan ini, kita hanya memperhatikan suatu kebiasaan doang, seperti warna anakan sirah, putih, dsb ataupun bentuk biji pelir buntak, lonjong, dsb. Lega persimpangan monohibrid berlaku Hukum Mendel I karena kapan pembentukan gamet kedua G2, gen di internal alel nan sebelumnya berpasangan akan mengalami pemisahan secara nonblok dalam dua sel momongan gamet. Secara bebas di sini maksudnya adalah penceraian kedua gen tersebut lain dipengaruhi atau mempengaruhi rival gen yang lainnya. Mendel melakukan persilangan monohibrid dengan suatu sifat tikai yang menunjukkan sifat dominansi yang muncul secara penuh dan resan dominansi yang tidak muncul secara penuh intermediet. Baca pun Mengenal Hukum Mendel adapun Pewarisan Sifat pada Makhluk Spirit Kasus dominansi penuh Persilangan lega kasus dominansi munjung akan terjadi apabila sifat gen yang satu lebih kuat dibandingkan dengan sifat gen yang lainnya. Akibatnya, rasam gen nan kian kuat itu dapat membentangi kebiasaan gen yang lemah. Dalam hal ini, gen yang memiliki sifat yang abadi disebut gen dominan dan gen yang memiliki resan yang ruai disebut gen resesif. Perhatikan pola di sumber akar ini, ya. Persilangan antara bunga ros ahmar MM dengan bunga mawar lugu mm dengan gen Thou bersifat dominan penuh terhadap yard. Lakukanlah persilangan sampai mendapatkan F2! Penyelesaian Beralaskan persilangan di atas, kita bisa mengetahui neraca fenotip dan genotipnya. Mesti diingat kalau fenotip ialah resan yang tampak. Kaprikornus, bersendikan hasil F2 kita bisa tahu seandainya skala fenotipnya merupakan 3 1 3 sifat merah 1 resan asli. Sedangkan, cak bagi perbandingan genotipnya diperoleh MM Mm mm = 1 2 1. Kasus dominansi tidak penuh Intermediet Persilangan pada kasus intermediet terjadi apabila sifat dari kedua gen sebanding-sama awet. Jadi, tidak cak semau gen yang berkepribadian dominan ataupun resesif. Perhatikan contoh di bawah ini. Persilangan antara rente mawar biram MM dengan bunga mawar putih mm dengan M dan m selaras-proporsional adalah gen dominan. Lakukanlah persilangan sampai mendapatkan F2! Penyelesaian Bagaimana nih? Sebatas di sini paham ya? Kalau sedemikian itu, silakan kita lanjut ke variasi persilangan yang kedua, adalah persilangan dihibrid. Baca juga Distorsi Semu Hukum Mendel Persilangan Dihibrid Jika sreg persilangan monohibrid kita hanya memperhatikan satu sifat beda saja, maka lega persilangan dihibrid kita akan memperhatikan dua adat beda atau lebih . Misalnya warna biji kemaluan dan rancangan buah, dandan biji kemaluan, kerangka biji zakar, dan rasa buah, dsb. Puas persilangan dihibrid bermain Syariat II Mendel karena pada saat pembentukan F2, gen di intern gamet yang tadinya mengalami pemecahan kemudian akan menyatu secara bebas. Penyimpulan secara bebas ini maksudnya adalah gen yang satu boleh secara bebas berintegrasi dengan gen nan lainnya tanpa adanya syarat tertentu. Perhatikan contoh berikut ini. Persilangan antara skor bulat asfar BBKK dengan skor kisut baru bbkk. Skor bulat B dominan terhadap biji kisut b dan rona kuning One thousand dominan terhadap corak bau kencur k. Lakukan persimpangan sampai mendapat F2! Penyelesaian Sehingga, akan diperoleh F2 = bulat kuning B_K_, buntak hijau B_kk, kisut kuning bbK_, kisut hijau bbkk. Untuk neraca fenotipnya adalah misal berikut Perbandingan fenotip = bulat kuning bulat hijau kisut kuning kisut hijau = 9 iii 3 1. Wow, lumayan panjang ya pembahasan kita boleh jadi ini. Bagaimana, sudah mulai pusing? Tapi tenang, pembahasan yang kelihatannya tahapan dan rumit ini aslinya mudah kok, mendalam deh! Nah, kalau engkau cuma baca doang tanpa latihan tanya, kan nggak afdol tuh. Oleh karena itu, di asal ini ada latihan soal nih. Langsung dicoba, ya! Besok nan sudah dapat jawabannya, bisa sederum tulis di rubrik komentar. Oke? Oke, selesai sudah pembahasan menghela kita mungkin ini akan halnya persilangan monohibrid dan dihibrid pada Hukum Mendel. Oh iya, seandainya kamu masih buncah dengan materi ini, atau engkau kepingin pelajari materi ini lalu video animasi cak agar lebih menggelandang lagi belajarnya, anda boleh lho download aplikasi Ruangguru , lewat memilah-milah aplikasi ruangbelajar . Dijamin, belajar bintang sartan tambah asik dan nggak ki boyak! Semangat berlatih, ya! Umur meraih mimpi! Referensi Irnaningtyas. 2018. Biologi bakal SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta Erlangga. Artikel ini diperbarui pada 14 Desember 2020. Anaknya seneng ngitung, tapi nggak taksiran. Dulu koneksi orasi di Perserikatan Pertanian Bogor jurusan Matematika. Waktu ini kaprikornus pakar nulis Content Writer di Ruangguru.

macam genotipe dengan dua sifat beda pada f2 berjumlah